![]() |
Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe Sayuti - Husaini saat mendaftar ke KIP Lhokseumawe. Foto : Ist |
Suaradiksi.com. Lhokseumawe - Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Kuta Pase Halim Abe mengatakan bahwa pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe Dr Sayuti Abubakar SH MH dan Husaini SE sebagai pilihan tepat untuk menjadi orang nomor satu di Kota Petro Dollar.
Halim Abe mengemukakan alasannya saat bincang-bincang ringan dengan rekan-rekan media pada Sabtu 23 November 2024 terkait kriteria ideal dan peluang Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe yang di usung Partai Aceh dan empat Partai koalisi lainnya (PNA, PKB, PPP Dan Demokrat).
Menurut Halim Abe, ada beberapa indikator yang menjadi faktor utama suksesnya seorang pemimpin ketika menjadi kepala daerah.
Relasi
Kedekatan emosional seorang kepala daerah dengan tokoh-tokoh politik nasional memiliki nilai tawar suksesnya seorang wali kota dalam membangun daerahnya, kedekatan emosional lebih efektif dibanding sekadar relasi bisnis dan hubungan antara bawahan dengan atasan dalam birokrasi pemerintahan.
Kecerdasan Intelektual.
Dualisme hukum di Aceh yang kerap menjadi dilema dalam setiap pengambilan keputusan membutuhkan seorang kepala daerah yang visioner untuk menemukan jalan keluar dari konflik regulasi yang terjadi sebagai jaminan terlaksananya program-program pemerintah yang pro rakyat.
Status Pendidikan
Pendidikan formal yang tinggi akan menjadi soko guru untuk memastikan keberlangsungan relasi dan kecerdasan intelektual. Tanpa pendidikan yang mumpuni, relasi dan kecerdasan intelektual hanya akan berlangsung sementara dan bisa jadi bersifat aji mumpung.
Sebagai seorang diaspora dengan profesi pengacara, Dr. Sayuti Abubakar, SH, MH tidak diragukan memenuhi ke tiga kriteria tersebut.
Kebiasaan ngopi bareng dengan tokoh-tokoh politik level atas di Jakarta tentu berbeda dengan sekadar relasi bisnis atau sekadar hubungan bawahan dan atasan di level birokrat yang selama ini digunakan dalam membangun komunikasi dengan pemerintah pusat.
Kemudian sebagai Seorang pengacara profesional, kecerdasan intelektual otomatis akan terus terasah setiap saat untuk menemukan ide-ide solutif ketika terjadi benturan dalam menangani perkara hukum dan perundang-undangan.
Kemudian gelar akademik Sayuti sebagai seorang Doktor menjadi jaminan kemampuannya untuk membangun kota lhokseumawe, bukan hanya sekadar bualan politik di masa kampanye.
Jadi, ketika seorang calon Wali Kota memenuhi ketiga kriteria tersebut, tidak ada alasan untuk meragukan visi-misi dan program yang di kampanyekan selama ini, karena tolak ukur keberhasilan kepala daerah tidak terlepas dari ketiga unsur tersebut.
Konon lagi Sayuti berpasangan dengan Husaini POM, SE. Sebagai seorang mantan kombatan, Husaini akan menjadi representatif sekaligus harapan kawan-kawan mantan gerilyawan Aceh Merdeka berperan aktif dalam hal realisasi UU no. 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh (UUPA)
Dan yang terpenting, Jika Allah berkehendak Dr. Sayuti Abubakar dan Husaini, SE menjadi pemimpin di Kota Lhokseumawe, "Kita harus terus mengawal pemerintahan tersebut, karena tanpa partisipasi dan kesadaran masyarakat, akan sulit mewujudkan program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,"katanya.
Birokrasi yang tidak berbelit (Keurija bagah), Didukung keberpihakan masyarakat pada hal-hal yang positif (Rakyat Ceudah) akan menjadi modal utama menuju Lhokseumawe yang baldatun, tayyibatun wa rabbun ghafur (Lhokseumawe Meugah).
"Semoga ikhtiar ini menjadi kebaikan untuk kita semua,"harap Halim Abe mengakhiri bincang dengan bersama awak Media Lhokseumawe.