Iklan

Kampanye Pilkada Ricuh, Remaja 16 Tahun Tewas Ditikam

Redaksi
23 November 2024
Last Updated 2024-11-23T04:06:31Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates

 


Suaradiksi.com. Bima - Kampanye akbar pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima, NTB, nomor urut 1, Arahman Abidin dan Feri Sofyan (Man-Feri), pada Kamis (21/11) di Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, berujung ricuh.


Dalam insiden tersebut, seorang pelajar berinisial AR, 16, bahkan meninggal dunia akibat ditikam senjata tajam. Kericuhan ini juga menyebabkan dua orang lain mengalami luka-luka. Korban luka adalah IS, 21, dan SM, 22, yang hingga kini masih menjalani perawatan medis.


Kronologi kejadian yang menyebabkan kematian AR masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. "Kronologi dalam penyelidikan," kata Kasubsi Polres Bima, Aipda Nasrun, dalam keterangannya yang dikutip Radar Surabaya pada Jumat (22/11).


Kericuhan terjadi di tengah kampanye akbar pasangan Man-Feri, dimana pendukung terlibat bentrok.


Peristiwa ini menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun X @Heraloebss yang menulis, "Gara Gara Pilkada. Kampanye Ricuh berujung maut, korban berusia 16th tew4s akibat tusukan pada perut Bagian Kiri (21/11/2024). Kec. Rasanae Barat, Kota Bima."


Video yang diunggah menunjukkan suasana kacau dengan isak tangis histeris diduga dari keluarga korban maupun pendukung lain saat melihat jatuhnya korban jiwa menjelang Pilkada yang dijadwalkan pada 27 November mendatang.


Menurut beberapa saksi mata, AR yang masih berusia 16 tahun tertusuk di bagian perut sebelah kiri saat terjadi bentrokan antara massa pendukung pasangan calon wali kota.


"Luka tusukan di bagian perut sebelah kiri membuat korban tidak bisa bertahan hidup dan meninggal dunia," ujar salah satu saksi yang tidak mau disebutkan namanya.


Korban segera dibawa oleh warga yang hadir di lokasi kampanye ke ambulans dengan harapan nyawanya bisa terselamatkan. Namun, AR dinyatakan meninggal dunia di perjalanan menuju rumah sakit.


Kejadian ini menimbulkan berbagai reaksi di kolom komentar unggahan tersebut. Sejumlah warganet mengecam insiden kekerasan tersebut dan mempertanyakan mengapa seorang remaja 16 tahun bisa terlibat dalam kampanye politik.


“Dibayar ga seberapa, tapi suruh kampanye in mati2an, pas udah jadi juga bakal dilupain, kok bisa sampe sekrng banyak orang ga sadar itu? Heran, dukung aja sewajarnya, pas hari H tinggal coblos pilihannya trus pulang, beres,” ujar akun @v***.


“Kurang nya kedewasaan dalam berdemokrasi ya begini, sedangkan yg mereka pilih lg nyantai dirumah sambil minum kopi, lah mereka saling menusuk dengan belati,” komentar akun @t***.


“Lah kok yang meninggal umur 16 tahun? Dia aja beloman boleh nyoblos,” kata akun @r***.


Pilkada Kota Bima 2024 terdapat tiga pasangan calon yang bersaing, yaitu Arahman Abidin-Feri Sofyan (Man-Feri), Mohammad Rum-Mutmainnah (Rum-Innah) dan Syafriansar-Syamsudin (Ansar-Syam).


Dengan adanya insiden kekerasan yang sangat disayangkan ini, masyarakat berharap semua pihak bisa menahan diri dan mengedepankan keamanan dan ketertiban selama masa kampanye hingga pemungutan suara berlangsung. Kepolisian Bima juga menyatakan akan menyelidiki insiden ini secara menyeluruh.


Sumber : radarsurabaya.jawapos.com


iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl