![]() |
Komunitas motor melakukan tanda tangan deklarasi anti geng motor dan balap liar di Mapolres Lhokseumawe, Senin 12 Mei 2025 malam. Foto : Dedy |
Suaradiksi.com. Lhokseumawe – Belasan komunitas motor dan mobil di Lhokseumawe dan Aceh Utara menyatakan sikap tegas menolak keberadaan geng motor dan aksi balap liar yang serta premanisme yang kian marah terjadi di wilayah tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah deklarasi bersama yang dipimpin langsung oleh Kapolres Lhokseumawe, AKBP Dr. Ahzan, S.H., S.I.K., M.S.M., M.H di Mapolres Lhokseumawe, Senin 12 Mei 2025 malam.
Deklarasi ini menjadi inisiatif penting dari 15 komunitas otomotif yang selama ini aktif dalam kegiatan positif di jalan raya.
Dalam pernyataannya, para komunitas menyampaikan empat poin penting yang menegaskan penolakan terhadap segala bentuk aktivitas geng motor, mulai dari balap liar, tawuran, hingga aksi kriminalitas. Mereka juga berjanji menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas serta mendorong kolaborasi masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan.
Isi Deklarasi Komunitas Motor dan Mobil Lhokseumawe:
1. Menolak tegas segala aktivitas geng motor seperti balapan liar, tawuran, dan tindakan kriminal lainnya.
2. Mendukung langkah tegas aparat penegak hukum dalam memberantas geng motor.
3. Menjadi contoh tertib berlalu lintas di tengah masyarakat.
4. Mengajak seluruh elemen masyarakat bersatu menciptakan suasana aman dan kondusif.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Dr. Ahzan, S.H., S.I.K., M.S.M., M.H mengapresiasi peran aktif komunitas otomotif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di jalan.
Ia menyebutkan bahwa deklarasi tersebut dilakukan karena fenomena yang terjadi dibeberapa wilayah banyak terjadi kekerasan yang melibatkan geng motor.
"Jadi kita langsung mengambil antisipasi, jangan sampai sudah terjadi baru mengantisipasi. Apalagi keterlibatan mereka (komunitas) sebagai wujud nyata kolaborasi masyarakat dan aparat dalam menciptakan lingkungan yang aman dari premanisme dan anarkisme.
“Komunitas motor bisa menjadi garda depan dalam melawan geng motor. Ini contoh luar biasa bagaimana masyarakat bergerak untuk keamanan bersama,” ujar AKBP Ahzan.
Sementara itu, Ketua Komunitas Lantak Taufik menyatakan siap mendukung penuh upaya Polres Lhokseumawe memberantas menjaga keamanan, ketertiban masyarakat dari aksi kriminalitas.
"Kami dari komunitas siap membantu dan berperan aktif mencegah terjadinya kriminalitas yang kerap dilakukan oleh begal-begal,"tutupnya.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan deklarasi oleh seluruh perwakilan komunitas sebagai bentuk komitmen bersama menciptakan budaya berkendara yang positif serta menolak keras segala bentuk aksi yang meresahkan masyarakat.