![]() |
Riski, wartawan Lhokseumawe memperlihatkan BSI mobile yang eror |
Suaradiksi.com. Medan – Pelayanan Bank Syariah Indonesia (BSI) kembali menjadi sorotan setelah seorang wartawan asal Lhokseumawe, Aceh, mengalami kendala dalam transaksi saat berada di Medan, Sumatera Utara.
Riski, wartawan kontras.net, mengungkapkan kekesalan atas buruknya layanan BSI yang dinilai merugikan nasabah.
Riski menjelaskan bahwa insiden ini berawal dari gangguan layanan mobile banking BSI yang dialami olehnya saat melakukan transfer sejumlah uang ke Bank Aceh Syariah untuk kebutuhan mendesak.
"Kendalanya bukan hanya saat melakukan transaksi, akan tetapi juga saat hendak membeli token listrik untuk rekan di Lhokseumawe, namun selalu gagal,"kata Riski di Medan 5 Desember 2024.
Bahkan, sebut Riski, saat ini dirinya juga tidak bisa melakukan pengecekkan saldo untuk memastikan saldo di ATM masih aman.
"Saya minta pelayanan BSI dapat ditingkatkan lagi, jangan sering eror. Kalau terus begini sebaiknya Pemerintah Aceh dapat mengevaluasi BSI dan mengembalikan bank konvensional ke Aceh,"ujarnya.
Kendala yang merugikan nasabah, menurut Riski, kasus ini sangat merugikan, terutama ketika nasabah sedang berada di luar kota dengan kebutuhan mendesak. "Ini bukan hanya soal uang yang tak bisa transaksi, tetapi juga bagaimana layanan seperti ini mengganggu kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah," tambahnya.
Hal senada disampaikan Firman Fadhil yang juga pengguna BSI yang mengungkapkan keluhan serupa. "Gangguan seperti ini bukan yang pertama terjadi. Sebelumnya kami juga melaporkan masalah layanan BSI dalam beberapa hari terakhir, dan itu sangat mengganggu aktivitas kami," katanya.
Atas kejadian tersebut, Fadhil mendesak pemerintah dan pemegang saham BSI untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja bank karena banyaknya keluhan nasabah menunjukkan perlunya perbaikan manajemen dan peningkatan kompetensi staf.
“Pemerintah harus tegas. Jika perlu, lakukan pembersihan terhadap pihak-pihak yang tidak memiliki kualifikasi atau kompetensi di dalam BSI. Hal ini penting untuk menjaga mutu layanan, apalagi BSI menjadi salah satu lembaga keuangan utama di Aceh,” tegas Fadhil.